BERITA KAMPUS


-Menu Utama

-Pengelola

-Pascasarjana (S2)

-Sarjana (S1)

-Diploma (D3)

-Institut Riset dan Evaluasi

-Berita Kampus

-AlumnI

-Beasiswa

-Informasi Lain

15 April 2008

MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA?

Dalam melangsungkan kehidupannya yang berkelanjutan maka hal yang mendasar sekali bagi kehidupan manusia harus terpenuhi antara lain pangan, sandang, kesehatan dan pendidikan, bilamana ini dapat terpenuhi maka tahapan awal masyarakat sejahtera mulai terbentuk. Namun apa yang terjadi pada saat ini banyak kasus-kasus yang menyedihkan disekeliling kita antara lain Ibu hamil serta anak balitanya meninggal kelaparan, kelaparan massal, KLB Busung Lapar, jutaan rakyat hidupnya susah, Jangan kata untuk untuk berpikir tentang pendidikan dan kesehatan untuk mempertahankan hidupnya sehari-hari sangat-sangat sulit terpenuhi. Kata kunci semua ini ialah ”Kemiskinan” dan kemiskinan yang sangat parah terjadi disekeliling kita.

PENYEBAB KEMISKINAN

Kemiskinan yang sangat parah (Kesrakat bhs jawa) terjadi pada saat seseorang untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya yang mendasar yaitu masalah pangan tidak terpenuhi.

PENDAPATAN                      DAYA BELI                           HARGA

Hal ini terjadi pada saat daya beli masyarakat menurun dan ini berbanding lurus dengan pendapatan,  pendapatan yang diperoleh tidak bisa menyeimbangi perubahan harga, selama semakin besar jarak antara harga dengan pendapatannya semakin jauh pula daya belinya sehingga pada suatu mencapai saat titik nadir tertentu ekstrimnya pendapatannya mendekati nilai nol maka terjadilah kasus-kasus yang menyesakan diri kita antara lain, bunuh diri, mati kelaparan, kekerasan rumah tangga, rasa keputus asaan.

Tingginya kenaikan harga bahan pokok berakibat lebih lanjut akan mempengaruhi stabilitas sosial, ekonomi dan politik bangsa dan menimbulkan rasa ketidak puasan, rasa ketidak percayaan masyarakat ke pemerintah oleh sebab itu pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasinya.

 

PENANGGULANGAN

Berbagai usaha untuk menekan harga komoditas yang berkaitan harga komoditi bahan pokok beberapa langkah dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan memberikan keringanan atau kemudahan untuk barang komoditi yang diimpor dan memberikan beban kepada barang komoditi yang diekspor

Kenyataannya harga kebutuhan pokok sangat sulit utuk ditekan harganya bahkan sulit didapat karena pada saat ini terjadi open market pasar global sudah terjadi, bagi para saudagar akan memilih mana yang paling menguntungkan disitulah kesempatan yang diambil, suka tidak suka Indonesia mengikuti pasar kapatalis. Semuanya ini akan menyebabkan terjadinya jarak yang melebar antara kaya dan miskin, kuat dan tidak kuat, pintar dan bodoh terbentuklan dua kubu yang bertentangan. Semuanya bagaikan dua sisi mata uang logam akan menghasilkan perbedaan ada segi positip maupun negatip namun semuanya masih dalam satu kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Usaha untuk  meningkatkan daya beli masyarakat agar harga dapat digapai, pertama ”program jangka pendek” sifatnya temporer yaitu memberikan bantuan kepada masyarakat dalam bentuk cuma-cuma ataupun dengan subsidi baik subsidi langsung mapun tidak langsung. Hal ini dilakukan tentunya sangat selektif bagi komditi-komoditi yang betul sangat rawan misalnya beras, kedelai, minyak goreng, bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga, bahkan untuk daerah atau masyarakat yang betul-betul sangat kesulitan hidup dapat diberikan cuma-cuma. Tentunya program jangka pendek tidak dapat berlangsung lama, semuanya temporer, selektif dan situasional saja karena kalau terlalu lama pada akhirnya akan memberikan efek negatif.

Kedua ”program jangka panjang” yaitu usaha meningkatkan pendapatan masyarakat agar daya beli masyarakat meningkat dan agar kemiskinan dapat ditanggulangi yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja dan membuka sektor lapangan kerja baru,  dalam pelaksanaannya yang dilakukan ”pertama” pemerintah harus menghilangkan pembatas yang menghambat di sektor-sektor yang memiliki potensi lapangan kerja luas bagi mereka yang memiliki keterampilan,  sektor yang dapat memberikan upah yang layak untuk pekerjaan berat, sebagai contohnya usaha ritel, pertanian  dan konstruksi yang terorganisir. Sedangkan ”kedua” usaha kecil dan menengah harus memiliki  akses lebih baik  terhadap modal, teknologi, informasi, hak milik dan pasar.

Bilamana kegiatan kedua program jangka panjang ini dilaksanakan dan sifatnya bisa dilakukan sinergis maka percepatan penanggulangan kemiskinan dapat cepat terlaksana.

PERDAGANGAN BEBAS

Hal lain yang sangat mendasar sekali yaitu perlunya ”dikaji dan rekayasa ulang” perdagangan bebas, Jangan sampai kita terjebak dalam bayang-bayang negara besar melalui IMF, WTO dan Bank Dunia. Pada saat ini Indonesia sedang menuju perubahan tatanan perilaku masyarakat akibat perdagangan bebas, rasa solidaritas/kegotong royangan perlahan tapi pasti mulai menurun masing–masing individu mementingkan dirinya sendiri. Semuanya terjadi menyebabkan perbedaan dua kutub kehidupan di masyarakat bila ini terus di diamkan saja maka pada saat mencapai titik kulminasinya maka kita akan terperangah dan sulit untuk memperbaikinya dan ini memakan waktu dan biaya yang tinggi. Para pemimpin bangsa ini dua puluh lima tahun mendatang yang berasal dari generasi muda saat ini kepekaannya terhadap lingkungan sangat kurang karena sudah terbiasa kepada berorientasi target profit, produktivitas, efisiensi namun harapan kita hal ini tidak terjadi. Namun apapun bentuknya usaha-usaha yang dilakukan dalam menanggulangi kemiskinan dilakukan bilamana masyarakat Indonesia tidak mempunyai landasan "Hati Nurani" yang tinggi, rasa empaty yang rendah, kepekaan seseorang terhadap sekelilingnya tidak ada maka usaha yang dilakukan tidak banyak bedrarti, semuanya akan berjalan sendiri-sendiri apalagi situasi dan kondisi masyarakat pada saat ini saling berpacu tanpa mengindahkan sekelilingnya terkesan mencari selamatnya sendiri-sendiri.